Penelitian yang dipresentasikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan ACAAI mengungkapkan bahwa wanita miliki risiko lebih tinggi terkena alergi maupun asma. (Foto:Ilustrasi)

ACS -Sebaiknya jangan menyepelekan penyakit dengan lingkup alergi dan imunologi yang menyebabkan tubuh terasa nyeri atau sesak napas. Jangan pula merasa tidak terjadi apa-apa jika tiba-tiba hidung gatal, tersumbat, kulit melepuh serta akhirnya menimbulkan kematian. Itu semua merupa­kan bagian kecil dari gejala penyakit-penyakit alergi dan imunologi.

Jenis penyakit alergi dan imunologi sangat beragam. Namun, asma rupanya merupakan kasus yang relatif paling terdengar. “Beberapa kasus asma merupakan menifestasi alergi pada orang-orang yang peka terhadap suatu jenis alergen. Sesak nafas terjadi pada saat menghembuskan nafas, bukan pada saat menarik nafas. Pada saat menghembuskan nafas akan terdengar suara ‘ngik’,” papar Dr. Samuel Stemi, selaku praktisi kesehatan di Klinik Sehati.

Disatu sisi, para peneliti menjelaskan bahwa reaksi alergi bisa jadi memang berbeda-beda pada tiap penderitanya bergantung pada usia dan jenis kelamin.Namun, ada studi terbaru dari para peneliti dari American College Of Allergy, Asthma, dan Immunology (ACAAI) yang mengungkapkan bahwa wanita ternyata lebih rentan terkena asma dan alergi saat udara atau lingkungan dalam kondisi yang tak mendukung dibandingkan para pria.

Walaupun benar hasil penelitian menunjukkan demikian, tetapi penyebabnya masih ditelusuri lebih lanjut. “Bisa saja didapatkan data demikian, karena memang wanita lebih tidak tahan tehadap gejala yang mereka rasakan, sehingga lebih segera memeriksakan dirinya ke dokter, sementara pria yang mengalami gejala tersebut tidak memeriksakan diri ke dokter ataupun sarana kesehatan” imbuh dr. Stemi.

Akan tetapi, seperti yang dikutip dari Huffington Post, dalam riset tersebut juga mengungkapkan, bahwa wanita juga cenderung lebih rentan terkena rhinitis, yakni sebuah gejala seperti hidung dan mata yang terus mengeluarkan cairan karena alergi.

Melihat gejala alergi dan asma yang berbeda pada tiap orang, dr. Stemi menekankan pentingnya perawatan kesehatan pribadi. Siapa pun yang merasa mungkin mengalami alergi atau gejala asma sebaiknya segera mencari saran dari ahli alergi sesegera mungkin atau dengan pintar mensiasatinya dan menghindari pemicu gejala ini.

Penting untuk mengetahui alergen. Tiap orang memiliki jenis pencetus alergi atau alergen yang tidak selalu sama, dan bisa lebih dari satu alergen. Oleh karena itu penting dicatat apa saja pencetus alergi, dan menghindari paparan bahan tersebut, sehingga alergi tidak sampai datang menyerang.

Sama halnya dengan asma, dr. Stemi juga menambahkan bahwa asma bisa diawali karena paparan dengan faktor pencetusnya, misalnya aktivitas fisik yang belebihan, udara yang terlalu dingin, bulu-bulu boneka atau binatang pelihataan. “Jika memang sudah diketahui faktor pencetus asmanya, maka sebisa mungkin hindarilah faktor-faktor tersebut agar terhindar dari serangan asma,” Imbuhnya mengakhiri.

0 comments:

Posting Komentar

:) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.

 
ACS Daily © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top