Karena suatu hal, virus ini kembali berkembang biak dan merangsek menuju kulit sang penderita. (Foto:Ilustrasi)
ACS -Cacar air merupakan penyakit kulit yang umum dikenal masyarakat. Bahkan, hampir setiap orang pernah merasakan getirnya terkena cacar air berdasarkan data, sebanyak 66% dari jumlah seluruh penderita Herpes Zoster berusia di atas 50 tahun, sementara hanya sebanyak 5% dari penderita adalah anak-anak di bawah 15 tahun.

Namun, masyarakat awam tidak banyak yang menyadari bahwa penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster ini tidak sepenuhnya pergi setelah cacar air terasa sembuh. Virus ini tetap bertahan di akar-akar saraf tanpa disadari penderitanya. Dan aktif kembalinya virus tersebut lantaran adanya penurunan imunitas (daya tahan)pada tubuh.

 “Setelah seseorang menderita cacar air (infeksi primer), Virus Varicella Zoster akan menetap dalam kondisi dorman (tidak aktif atau laten) pada ganglion (pusat saraf) posterior dan ganglion kranialis,” jelas praktisi kesehatan, dr. Samuel Stemi.

Penyakit yang akrab disebut cacar api ataupun cacar ular ini memang bukan penyakit yang life-threatening, namun dapat menggangu dengan rasa nyeri ataupun menyebabkan gangguan penglihatan karena daerah sekitar mata bengkak dan meradang, nyeri hebat yang disebabkan Herpes Zoster okular.

Menurut dr. Stemi, herpes zoster yang mengenai cabang pertama (divisi Occular atau Oftalmikus)saraf Trigeminus menimbulkan kelainan pada mata. “Bisa ditandai dengan ruam (kemerahan) pada kulit sepanjang perjalanan jalur saraf, didahului dengan nyeri menusuk, dan disertai pula dengan mata merah dan kelemahan otot mata sehingga sulit atau berat untuk membuka mata,” paparnya.

Disamping itu, Virus Varicella Zoster juga dapat menyebabkan dua jenis penyakit, yaitu infeksi saraf wajah yang disertai dengan ruam yang menyakitkan dan melemahkan otot wajah yang disebut Sindrom Ramsay Hunt (SRH), serta kelumpuhan saraf saraf wajah yang dapat mengakibatkan ketidakmampuan mengontrol otot wajah yang terpengaruh dan disebut dengan Bell's Palsy.

Untuk itu, dr. Stemi sangat menganjurkan untuk segera periksakan diri ke dokter jika mengalami kelainan pada kulit yang berisi cairan dan terasa sangat nyeri. Dengan begitu dokter dapat memastikan diagnosisnya dan memberikan terapi yang tepat. ”Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda untuk penanganannya. Karena, penanganan bisa dikombinasikan antara terapi obat dengan akupuntur,” ujarnya mengakhiri.

0 comments:

Posting Komentar

:) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.

 
ACS Daily © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top