Marius Floyd  (13) Citroners termuda yang memiliki tujuh koleksi mobil klasik keluaran Citroen. (Foto:Istimewa)

ACS -Kegiatan kopi darat atau disingkat kopdar menjadi ajang memperpanjang tali silaturahmi antar anggota sebuah komunitas otomotif. Guna tetap menjaga kekompakan dan eksistensinnya, komunitas mobil klasik Citroen mengadakan acara tahunan bertajuk “Temu Kangen Citroen 2016” yang dihelat pada hari Sabtu 14 dan Minggu 15 Mei 2016, di Buperta (Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka) Cibubur.

Komunitas pengguna Citroen, satu diantara kendaraan buatan Perancis yang sudah lama tak beredar di pasar otomotif Tanah Air ini masihlah eksis dengan penggemar tersendiri. Faudzi ahmad Safrullah selaku ketua panitia acara Temu Kangen Citroen 2016 menuturkan bahwa, acara temu kangen Citroen 2016 ini merupakan acara tahunan seluruh komunitas citroen di Indonesia.

“Sekitar 50-an mobil citroen dari berbagai komunitas citroen seluruh Indonesia hadir di sini. Di moment acara tahunan inilah kita semua melebur dari berbagai latar belakang (komunitas Citroen) dan berkumpul jadi satu disini. Ada yang dari komunitas Semarang, Yogyakarta, Malang, Jabodetabek ataupun Bandung.” Ujar Faudzi, Hari Minggu (15/05/2016), saat ditemui seusai acara.

Faudzi juga menuturkan, walaupun sempat vakum, acara kopdar seperti ini sebenarnya sering dilakukan di berbagai lokasi agar selalu ada suasana berbeda di setiap acara kumpul - kumpul. Terlebih lagi, Komunitas yang kebanyakan anggotanya sudah menjadi orang tua ini kerap melibatkan keluarga.

”Jadi tak hanya member saja yang akrab, kedekatan antarkeluarga juga terjalin. Karena, dalam acara Kopdar ini biasanya para citroners juga mengajak keluarga. Sehingga banyak anak - anak yang sudah mulai tertular dengan hobi bapaknya.” Tutur faudzi.

Seperti Marius Floyd Pratikjno yang lebih akrab disapa Floyd. Anak berusia 13 tahun yang  begitu mencintai mobil yang berasal dari negara Prancis ini, hingga ia telah mengoleksi 7 (tujuh) Citroen berbagai tipe. Beruntung Floyd memiliki orang tua yang sangat mendukung hobinya ini, “Ayah saya juga sangat senang mobil klasik Eropa, “ujarnya.

Diantara koleksinya, Floyd memiliki Citroen 2AK jebolan tahun 1972, Citroen Mehari berkelir jingga  lansiran 1984 hingga Citroen AMI 6 Berliene 1966 dengan warna biru telur asin dan banyak lagi koleksinya.

Floyd mengatakan bahwa dirinya tak pernah melewatkan setiap proses restorasi dari mobil yang dikoleksinya meskipun mobil Citroen klasik tersebut merupakan pemberian sang Ayah karena prestasinya di bangku sekolah, Bahkan, kian hari Floyd akhirnya kian “mengenal” mobil lansiran prancis tersebut.

Secara spesifikasi, Floyd mengatakan bahwa dirinya menyukai suspensi hidrolik dari mobil-mobil Citroen. Sistem ini yang memungkinkan mobil-mobil Citroen tetap terasa sangat nyaman saat dikendarai.

“Karena, sistem hidrolik yang digunakan Citroen adalah suatu sistem yang terintegrasi antara sistem suspensi di masing-masing roda, sistem pengereman dan sistem kemudi, yang disebut sistem pneumatic hydractive” jelas Floyd.

Terlebih lagi untuk mobil-mobil citroen tertentu, setiap roda bergerak secara independen, dihubungkan ke body dengan menggunakan sistem McPerson dan swing arm. Tidak ada per atau pegas satu pun untuk membantu suspensi. Oleh karena menggunakan sistem hidrolik yang khusus ini, ketinggian mobil Citroen pun bisa diatur dengan menggeser tuas di dekat handle rem tangan di samping pengemudi.

“Makanya, sekalipun sedang melaju di jalanan yang berlubang, rusak ataupun tidak rata, mobil citroen ini terasa sangat nyaman untuk dikendarai.” Imbuh Floyd

Disinggung mengenai perawatan, menurutnya mobil antik citroen dengan umur mencapai 20 tahun tentu sparepart-nya pun susah, tapi Ini adalah momok dari setiap pengguna mobil tua eropa karena itu harus ada extra perawatan.

“Tapi jangan khawatir, selama perawatan rutin, oli dan cek tentakelnya rutin tanpa bocor mobil ini akan aman-aman saja.” Tandas Floyd.


0 comments:

Posting Komentar

 
ACS Daily © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top