![]() |
Dengan sentuhan
kreativitas Edie, limbah yang sudah tidak berguna diubah menjadi kerajinan yang
berdaya jual tinggi.
(Foto: Istimewa) |
ACS -Ramainya isu global warming yang belakangan semakin
marak dibicarakan, telah mendorong lelaki paruh baya ini untuk berinisiatif memanfaatkan
sampah dari limbah organik. Latar belakangnya sebagai seorang pengrajin aneka kerajinan kayu sedikit banyak
berhasil membantunya menciptakan aneka macam kerajinan cantik dari limbah
bonggol jagung.
Dengan sedikit sentuhan
kreativitas, bonggol jagung dapat dijadikan Edie Juandie sebagai ladang usaha
yang cukup menjanjikan. “Potensi limbah organik seperti bonggol jagung di
Indonesia sangat besar, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Sumatera Barat, Lampung dan Gorontalo. Sayang jika komoditas ini tak
dimanfaatkan,” ujarnya saat ditemui di showroom
miliknya dikawasan Kedung Halang, Bogor.
Meski awalnya
sempat banyak yang mencela kerajinan bonggol jagung hasil kreasi ayah empat
anak ini, namun tak lantas membuatnya gentar untuk terus menciptakan kreasi
tanpa batas. Bahkan, hasil kreasinya yang kerap diikutsertakan dalam pameran
di Jakarta Convention Center dan SMESCO ini berhasil menjaring banyak peminat.
Dari tangan
kreatif Eddie, Bonggol jagung yang diambil dari limbah pasar kini berhasil disulap menjadi
aneka kerajinan cantik yang memiliki nilai jual cukup tinggi. Misalnya saja
seperti lampu hias, kap lampu, sketsel, tatakan gelas, tempat tisu, anyaman
tas, serta masih banyak lagi produk unik lainnya. Dengan kreatifitas yang cukup
tinggi, tidaklah heran bila harga produk kerajinan Eddie laku di pasaran dari
harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Proses
pembuatannya tergolong cukup lama, mulai dari pengumpulan bonggol, sortir,
pengeringan, hingga proses finishing yang minim penggunaan bahan kimia. Tentu
saja, Edie juga diuji kesabarannya untuk dapat menghadirkan karya seni
berkualitas. ”Karena itu, proses pengerjaannya bisa membutuhkan waktu sekitar
dua sampai tiga bulan tergantung tingkat kesulitan,” terang Edie.
Kini Edie tak
hanya menekuni kerajinan bonggol jagung, namun ia juga menawarkan ilmunya dalam
workshop. Dirinya juga bekerjasama
dengan pemerintah daerah serta perusahaan swasta hingga asing untuk membagikan
ilmu mengenai pengolahan produknya, hingga lebih dari 16 kota di Indonesia
telah dijelajahinya untuk men-share
ide kreativitasnya tersebut.
Setelah berhasil
dengan bonggol jagung, Edie kembali blusukan
untuk mencari bahan baku lain. "Saya mungkin akan coba bereksperimen lagi
pakai batang pohon singkong," bisiknya.
0 comments:
Posting Komentar