Saat Ini Motif Batik Bogor Mulai Dikenal Oleh Kalangan Masyarakat Meski Belum Semua Elemen Masyarakat Mengetahuinya. (Foto:Istimewa)
ACS -Seiring perkembangannya, batik mulai berkembang dan ngetrend di kalangan masyarakat, terlebih di kalangan anak muda. Bahkan, batik telah mendapatkan penetapan dan pengukuhan dari UNESCO bahwa batik adalah warisan budaya dunia dari Indonesia. Uniknya, Di Kota Bogor sendiri, banyak juga invasi batik-batik dari tatar jawa tersebut, salah satunya Batik Handayani Geulis.

Awalnya Ratna B. Prijadi, selaku pencetus dan pemilik Batik Bogor Handayani Geulis menjual produk-produk patchwork yang kemudian berkembang menjadi sebuah industri batik yang memproduksi batik cap dan tulis. Di galeri yang berada di Bogor Baru Taman Blok A III, Sri Ratna berusaha untuk merangkul ibu-ibu PKK dan Karang Taruna agar ikut serta mengembangkan batik miliknya.

Sri Ratna mengatakan bahwa Batik Handayani Geulis merupakan Butik dikawasan Bogor Timur yang menjual berbagai macam kain batik tulis dan batik cap khas Bogor. Seperti Batik Tilu Poe, Batik Daun Talas, Batik Tunggul Kawung, Batik Dedaunan Kebon Raya, Batik Patepung Lawung. ” dua diantaranya telah memiliki hak cipta atas nama saya. Yaitu Batik Tilu Sauyunan dan Batik Cepot,” paparnya.

Selain menjual batik, sisa kain batik yang dijadikan baju juga diolah menjadi berbagai cindramata. Dari mulai bros, tempat pensil, gantungan kunci, hiasan dinding, tas jinjing, sarung bantal, hinga sepatu. Tidak hanya itu, belakangan ini produksinya bahkan telah diakui konsumen dari luar negri seperti Jepang dan Amerika serikat dengan harga yang ada juga dipatok beragam dan relatif terjangkau.

Selain memproduksi batik, Sri Ratna juga melakukan upaya untuk lebih memasyarakatkan batik dengan cara mengadakan workshop membatik. Sri Ratna berharap, workshop yang digagasnya ini dapat menumbuh kembangkan kecintaan masyarakat Bogor terhadap batik, terutama batik yang bermotifkan kekhasan daerah Bogor.

Untuk itu, Sri Ratna secara khusus membidik peserta workshop dari kalangan anak-anak dan remaja, dia beralasan bahwa dengan strategi tersebut maka kelak di masa depan batik Bogor akan terus berkembang sebab generasi penerus telah dipersiapkan. Meskipun demikian, wanita yang aktif mengikuti pameran busana batik ini selalu membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin belajar bagaimana cara membatik, tanpa melihat usia dan gender.

Sri Ratna juga berharap akan muncul para pengrajin batik baru  akan memberikan peluang atau kesempatan kerja bagi generasi muda atau ibu-ibu sehingga bisa memberikan tambahan untuk ekonomi keluarganya. “Saya berharap masyarakat Bogor bisa lebih mengenal budaya batik,  apalagi motif batik yang saya aplikasikan dalam karya saya adalah motif dari kota Bogor sendiri''. Tandasnya.

0 comments:

Posting Komentar

 
ACS Daily © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top