![]() |
Di atas lahan
seluas 8.600 meter mata seketika disuguhi sederet bangunan tradisional, budaya serta
kesenian Sunda. (Foto:Istimewa)
|
ACS -Salah satu
kebanggaan sebagai bangsa Indonesia adalah adanya budaya yang sangat
beranekaragam. Maka atas keanekaragaman budaya tersebut, dan demi menjaga
kelestariannya maka dibentuklah Kampung Budaya Sindang Barang, dimana semua
yang sarat dengan nuansa budaya Jawa Barat masih dijaga kelestariannya. Dari
makanan, alat musik, permainan hingga tempat tinggal (Rumah).
Menurut Ketua
Kampung Budaya Sindang Barang Maki Sumawijaya, Sindang Barang sendiri memiliki
makna filosofis dan historis yang sakral. Sindang artinya berhenti, dan barang
dimaknakan kepada keduniaan dan materialisme.“Makna keseluruhannya dari Sindang
Barang ialah tempat untuk meninggalkan urusan keduniawian,” ujarnya singkat.
Terdapat 27
bangunan adat. Bagian depan kanan lapangan, berdiri enam bangunan tempat
menyimpan hasil panen yang di sebut Leuit. Samping kiri menghadap alun-alun
terdapat bangunan tempat tinggal Pupuhu, Imah Gede namanya. Di sisinya ada
Girang Serat, tempat orang yang tugasnya membantu Pupuhu. “Fungsinya sekarang
untuk sekretariat pengelola,” imbuh kang Maki.
Berdasarkan
sumber naskah Pantun Bogor dan Babad Pajajaran, sindangbarang merupakan Kampung
Tertua untuk Wilayah kota dan kab Bogor. Diperkirakan Sindangbarang sudah ada
sejak jaman Kerajaan Sunda lebih kurang abad ke XII dan disinilah menurut
cerita rakyat digemblengnya para satria-satria kerajaan. Disini pula kebudayaan
Sunda Bogor bermula dan bertahan hingga kini dalam wujud Upacara Adat Seren
Taun.
Upacara adat
Seren Taun yaitu upacara ungkapan rasa syukur masyarakat terhadap Tuhan Yang
Maha Esa atas hasil Panen dan hasil bumi yang diperoleh pada tahun ini dan
berharap hasil panen tahun depan akan lebih baik lagi. Bagi Anda yang ingin
merasakan acara fenomenal seren taun di Kampung Budaya Sindang barang, tersedia
paket tour seren taun Rp 300 ribu/pax.
Saat ini
rumah-rumah adat beserta tradisi budaya yang ada di Kampung Budaya
Sindangbarang ini sudah direkontruksi dan direvitalisasi dengan bimbingan dan
juga petunjuk dari Bapak Anis Djatisunda yang merupakan seorang Sesepuh
Sindangbarang dan Budayawan dari Jawa Barat. Revitalisasi budaya serta
rumah-rumah adat tersebut memang perlu untuk dilakukan supaya orang sunda tidak
kehilangan jatidirinya.
Disamping itu, kegiatan
wisata budaya yang telah diselenggarakan di Kampung Budaya Sindangbarang adalah
murni dilakukan oleh para kokolot (sesepuh/tetua)dari Kampung Budaya dalam
rangka mencari biaya untuk pemeliharaan rumah-rumah adat yang telah dibangun
oleh Pemerintah Propinsi Jawa Barat dan Pemkab Bogor dan tidak digunakan untuk
tujuan komersil.
0 comments:
Posting Komentar