Anggota Samudra Beserta Ketua LPM dan Lurah Pondokcina
berfoto bersama di Workshop Samudra.
|
Kian derasnya imperialisme dan kolonialisme yang berjalan
seiringnya waktu kian membalut pemuda bangsa di era Millennial. Jika Anda sempat
napak tilas riwayat yang sempat dirasakan bangsa Indonesia adalah bentuk
kolonialisme maupun imperialisme secara fisik.
Sayangnya, dengan bentuk kemerdekaan yang terjadi tidak
menjadikan individu bebas secara fisik, namun lebih parah lagi yaitu bentuk
psikis. Tentunya hal ini lantaran belum sadarnya akan keadaan bangsa yang rasanya
semakin diacuhkan oleh para pemuda-pemudi yang telah hilang jati dirinya
sebagai penerus gerak peradaban kedepan.
Melihat kendala akan hal tersebut, tiga Pemuda asal Kota
Belimbing membentuk CV. Samudra Mitra Perkasa. Sebuah start up produk lokal di Kota
Depok yang memproduksi beragam produk kebersihan guna solusi inovatif untuk
menyelesaikan permasalahan sosial di masyarakat atau bisa juga bisa dikatakan
sebagai suatu kegiatan kewirausahaan sosial, yang dalam istilah kerennya
disebut social entrepreneurship.
Dengan mengedepankan konsep social entrepreneurship, Samudra Mitra Perkasa hasil elaborasi yang
namanya diambil dari tiga nama pemuda selaku founder. Yaitu, Sarmili (Ketua
Organisasi Masyarakat Forum Anak Bumi Pondokcina), Samsu Budiman (Direktur
Lembaga Swadaya Masyarakat Kuldesak) dan Hendra Chairudin (Ketua Karang Taruna
Pondok Cina) yang kemudian menjadi Samudra.
Mereka sangat ambisius dan pantang menyerah, menangani
masalah sosial yang besar dan menawarkan ide-ide baru untuk membawa perubahan
yang lebih luas melalui CV. Samudra Mitra Perkasa.
Mereka berupaya untuk berfokus pada kondisi dimana sektor
sosial yang seharusnya berjalan belum bekerja dengan baik, dan memecahkan
permasalahan tersebut dengan cara mengubah sistem, menawarkan solusi dan
mengajak masyarakat untuk melakukan lompatan baru dalam menghadapi permasalahan
dilingkungan sekitar mereka, dalam hal ini Kota Depok.
Hendra meyakini, bahwa wirausaha sosial adalah bentuk bisnis
ideal di masa depan. Karena itu, anak muda Indonesia harus terlibat dengan
memberdayakan warga di sekitar tempat usahanya. Karena itu, warga harus
dirangkul untuk memperhatikan dampak yang akan terjadi dengan melihat efisiensi atau efektivitas dalam meningkatkan
kondisi sosial guna menciptakan solusi terhadap perubahan masyarakat dengan
lebih baik khususnya dilingkungan sekitar.
“Menurut saya, Wirausaha masa depan itu memang trennya
adalah wirausaha sosial. Disini kami memiliki ‘cerita’ yang membalut usaha
kita. Bagaimana usaha kami untuk memberdayakan teman-teman dilingkungan sekitar
agar dapat mandiri dan lebih berdaya serta menciptakan solusi terhadap
perubahan masyarakat Depok dengan lebih baik, Khususnya di wilayah Pondokcina.”
Jelas Hendra yang juga menjabat sebagai ketua Himpunan pengusaha Laundry (HIPLI)
Kota Depok.
Bagi Hendra, iklim usaha belakangan ini sudah sangat
mendukung. Modal berupa uang juga tidak bisa menjadi alasan saat ini. Paling
penting menurutnya adalah kemauan untuk memulai dan belajar seiring usaha
berjalan. Jika boleh meminta, kata Hendra, yang mereka butuhkan adalah
pendampingan selama proses pengembangan bisnis itu, baik oleh pemerintah,
akademisi maupun sektor swasta.
“Menurut saya perlu adanya dukungan, bimbingan maupun arahan
yang mencakupi legalitas, ijin pemasaran dan lain-lain guna memantik tumbuhnya
wirausahawan baru dengan berbagai pelatihan. Karena tidak semua wirausahaan
baru paham akan hal tersebut. Terlebih lagi dengan adanya pelatihan diharapkan
dapat merangsang pelaku UMKM agar lebih kreatif.” Tambah Hendra.
Disamping itu, Hendra juga menuturkan bahwa dibawah bendera
Samudera Mitra Perkasa, mereka berusaha merangkul pemuda sekitar terus berkarya
mengembangkan usahanya. Dimana saat ini sudah ada beragam jenis produk yang
siap bahkan telah dipasarkan ke lapisan masyarakat hingga ke luar pulau jawa.
Untuk tahap pertama Produk Samudra dengan brand Chimica yang
menjadi salah satu produk andalan dan belum lama dipamerkan oleh Kelurahan
Pondokcina pada kegiatan penilaian kinerja Kelurahan Tingkat Kota Depok ini memproduksi
bahan kimia yang diolah menjadi produk
untuk kebutuhan usaha laundry seperti deterjen, pelembut, pengharum dan
lain-lain dengan brand Chimica. Tidak lupa untuk kebutuhan rumah tangga seperti
sabun pencuci piring, sabun cuci tangan, karbol serta sabun untuk mencuci
kendaraan.
“Hasil dari penjualan tersebut digunakan untuk kebutuhan
program sosial yang ada di Kuldesak. Kelebihan lainnya adalah membuka lapangan
pekerjaan untuk Orang Dengan HIV/AIDS, Korban Napza, Warga Bina Pemasyarakatan
dan masyarakat umum yang tidak memiliki kemampuan untuk menjadi pengusaha
dilatih dan disalurkan untuk menjadi distributor maupun agen.” Sambung Samsu
yang juga merupakan salah satu pendiri Kuldesak.
Tidak hanya itu, Samsu mengatakan bahwa Samudra dengan
dukungan sejumlah pihak terus melakukan
pemasaran produknya dengan melakukan promosi seperti roadshow sosialisasi pola
hidup bersih, cuci tangan yang saat ini terfokus ke sejumlah sekolah di wilayah
Pondokcina.
“Kita tidak hanya melakukan usaha atau bisnis saja akan
tetapi juga berusaha untuk membantu mengkampanyekan Perilaku Hidup Sehat Bersih
ke berbagai sekolah.” Tandasnya. (ACS)