![]() |
Kebohongan adalah suatu hal yang sudah biasa dilakukan kebanyakan
orang, baik sengaja ataupun tidak sengaja, baik dengan tujuan baik ataupun
buruk. (Ilustrasi)
|
ACS- Konon katanya tidak ada yang
mustahil di dunia ini, asal ada kepercayaan, niat, ataupun intensi lainnya.
Benarkah begitu? Jika sesuatu tampaknya terlalu bagus untuk jadi kenyataan dan
memantik kecurigaan, mungkin memang sudah sepatutnya untuk menelisik lebih jauh
agar tidak terluka saat anda menaruh kepercayaan.
Masyarakat Indonesia belakangan
kembali diingatkan untuk lebih cermat dan berhati-hati memilah antara
realita dan iming-iming belaka dengan munculnya kasus Dimas Kanjeng Taat
Pribadi, mengejawantahkan kebohongan dalam hidup dan menjurus pada tipu daya, penipuan diri dan manisnya janji-janji
palsu.
Disamping itu semua, bohong
merupakan pernyataan yang dibuat seseorang dengan tujuan untuk dipercayai,
entah untuk tujuan baik ataupun buruk. Untuk itu kenali ciri-ciri seseorang
yang sedang berbohong. Karena itu, perlu untuk dicermati Perbedaan antara pembohong, penipu, pendusta, dan pembual.
Misalkan dalam kehidupan di perusahaan,
kata tipu, biasa digunakan untuk seseorang yang mengatakan sesuatu tidak benar
demi meraih keuntungan pribadi. Misalnya atasan anda mengatakan jam rolex yang diberikan
untuk karyawan berprestasi asli sehingga dibeli uang perusahaan dengan harga
mahal. Padahal sesungguhnya jam tersebut merupakan barang palsu.
Pada kasus semacam ini, meskipun
kata bohong bisa dipakai, tapi yang paling lazim digunakan adalah tipu (kata
kerjanya adalah menipu) sehingga bisa dikategorikan atasan anda adalah seorang
penipu.
Kata ‘bohong’ (kata kerjanya
adalah berbohong) cenderung digunakan untuk kasus-kasus yang bernuansa netral
dan biasa.
Sebaliknya kata ‘tipu’ biasa digunakan pada kasus-kasus yang
cenderung menimbulkan kerugian pihak yang dibohongi atau yang ditipu. Nuansanya
cenderung lebih suram atau berbau kriminalitas daripada kata ‘bohong’. Kata
‘tipu’ juga cenderung menyatakan kasus dimana ada seseorang yang mengingkari
kesepakatan atau perjanjian.
Misalkan seorang direktur atau
mereka yang berada dalam posisi bertanggung jawab yang mengatakan telah
membayar lunas pembuatan video teaser sebuah event. Setelah diusut ternyata direktur
tersebut tidak membayarkan lunas dan malah menjadikannya sebuah keuntungan
pribadi. Pada kasus ini, kata ‘tipu’ paling tepat digunakan.
Kata ‘dusta’ (kata kerjanya
adalah berdusta) memiliki arti sedikit rumit. Kata ini sepertinya digunakan
untuk bohong yang sangat berat jika ditimbang secara moral. Kata ‘dusta’
cenderung digunakan pada saat bohong dilakukan, sekaligus adanya pengingkaran
terhadap sesuatu yang diyakini benar oleh umumnya masyarakat.
Misalnya seorang yang berbohong
disertai kalimat “ALLAHUAKBAR“ atau “Demi Tuhan” yang secara tidak langsung
dirinya telah “mendustai agama”, dimaksudkan adanya pengingkaran kebenaran
agama yang dianggap mutlak.
Bagaimana dengan kata bual?
Terkesan kata ‘bual’, yang merupakan bohong juga, adalah versi lain kata
‘bohong’ untuk peristiwa yang sama sekali kurang penting atau tidak dianggap
penting dan tidak pula dianggap serius.
Contohnya, seseorang yang
mengaku-ngaku pernah memiliki kedekatan emosional dengan sebuah direksi bank
tertentu, padahal kenal saja tidak. Atau memiliki banyak asset namun masih saja
tinggal dirumah orangtua. Untuk satu ini jarang untuk dikatakan bohong, lebih tepat
jika dikatakan ‘bual’ sebab kebohongan itu tidak mempengaruhi apa-apa dalam
dirinya dan malah terdengar bodoh.
Sejatinya terserah selera
pemakai ingin menyandangkan pembohong tersebut dengan 'gelar' apa. Namun demikian tampaknya ada kesepakatan khusus dimana kata tertentu
lebih cocok diterapkan. Nuansa konotatif dari masing-masing kata tersebut
tampaknya juga berlainan. Jika diurutkan dari yang berkonotasi kurang negatif
sampai paling negatif.
Jadi cermatilah, apakah di
sekeliling anda terdapat individu yang termaksud pembohong, penipu, pendusta, ataupun
pembual?
0 comments:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.